Tak hanya terkenal karena alamnya yang fantastis, dulu Indonesia juga dikenal oleh orang-orang luar sebagai negara yang penduduknya sangat ramah. Bahkan paling ramah di dunia. Para pelancong luar negeri selalu takjub dengan orang-orang Indonesia. Bahkan gara-gara ini mereka pun tak segan untuk menjadi bagian dari Indonesia atau mengawini orang-orang pribumi yang ramah itu.
Kesan orang Indonesia sangat positif dulu, namun seiring dengan berjalannya waktu, lama-kelamaan kesan ramah di Indonesia semakin samar. Ya, tak perlu bule untuk menilai lagi orang Indonesia, karena kita sendiri bisa merasakan ketidakramahan itu. Maka dengan berat hati, predikat negara paling ramah di dunia, mungkin harus dilepas. Malu kita ngaku ramah, tapi kenyataannya sama sekali tidak demikian.
Ada berbagai macam fenomena yang jadi bukti jika Indonesia yang sekarang tak pantas digelari negerinya orang ramah. Berikut ulasannya.
1. Negeri Tempatnya Orang Emosi
Setuju tidak kalau Indonesia yang sekarang dijuluki seperti itu? Sepertinya, mau tak mau, terima tidak terima, Indonesia memanglah negara penuh orang emosi. Sekarang coba buktikan, ketika berpapasan dengan seseorang di jalan lalu tatap matanya tanpa ekspresi. Dijamin lima menit kemudian kamu sudah berjibaku dengannya. Beginilah potret orang Indonesia sekarang.
![Indonesia negerinya orang emosi, mitos atau fakta? [Image Source]](https://i1.wp.com/boombastis.com/wp-content/uploads/2016/01/ricuh-dpr.jpg?zoom=3&resize=340%2C170)
2. Orang Indonesia Egois dan Individualistis
Egois, benar, orang Indonesia memang sangat egois. Kebanyakan orang sekarang ini hanya suka mementingkan dirinya sendiri. Salah satu contoh sederhananya adalah ketika di jalan raya yang macet. Orang-orang kebiasaannya pasti main serobot sana sini agar bisa segera lewat, meskipun dengan cara itu akan merugikan orang lain.
![Semuanya hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa peduli dengan hak orang lain [Image Source]](https://i1.wp.com/boombastis.com/wp-content/uploads/2016/01/orang-indonesia-egois.jpg?resize=663%2C410)
3. Apa-Apa Selalu Diukur Duit
Cari yang haram susah, apalagi yang halal, kalau punya kesempatan dapetin duit kenapa tidak? Mungkin ungkapan seperti ini seringkali kita dengar. Dan memang inilah sifat orang Indonesia sekarang ini, apa-apa mesti duit yang jadi parameternya.
![Semua orang jadi matre dan tak ikhlas saat memberikan bantuan. Wani piro, baru iklhas [Image Source]](https://i2.wp.com/boombastis.com/wp-content/uploads/2016/01/wani-piro.jpg?zoom=3&resize=340%2C165)
4. Orang Baik yang Ikhlas Sudah Langka
Mungkin hanya dalam sinetron atau FTV kita bisa menemukan orang baik yang ikhlas. Bantu dorong mobil tanpa minta upah, bantu membetulkan mesin mobil tanpa upah dan sebagainya. Kenyataannya, hampir tidak ada lagi orang yang seperti itu. sudah tidak ada orang-orang baik yang rela menyusahkan dirinya demi orang lain.
![Tidak peduli dengan orang lain, adalah sifat orang Indonesia sekarang [Image Source]](https://i1.wp.com/boombastis.com/wp-content/uploads/2016/01/membantu-orang-tua.jpg?resize=663%2C426)
5. Keberadaan Orang Tersenyum di Jalan Sudah Punah
Dulu, bule kepincut dengan penduduk Indonesia gara-gara suka sekali senyum. Berpapasan di jalan senyum, tak sengaja bersenggolan senyum, meskipun tidak saling kenal. Kini, menyebar senyum sama artinya menyebar haters. Ketika seseorang mencoba tersenyum ketika berpapasan dengan orang yang tak dikenalnya, respon paling mungkin didapatkannya adalah muka datar, bahkan mungkin menunjukkan mimik muka yang aneh dan merasa terancam.
![Masih nampak kah kebiasaan ini? Sayangnya tidak? [Image Source]](https://i1.wp.com/boombastis.com/wp-content/uploads/2016/01/bertegur-sapa-di-jalan.jpg?zoom=3&resize=340%2C170)
Inilah fakta dari orang Indonesia sekarang. Sudah jauh dari nilai-nilai yang diajarkan orang tua dulu. Lama-lama, negara kita ini tak ubahnya seperti negara-negara di luar sana. Yang sangat egois, individualis dan sebagainya. Mungkin kah Indonesia akan jadi negara yang ramah seperti dulu? Bisa, andai saja kita mau. Namun, mindset yang terbentuk sudah seperti ini sekarang, tinggal tunggu waktu saja sampai Indonesia sama seperti negara-negara ketus lainnya.I
Dari Bombastis
Dari Bombastis
Tidak ada komentar:
Write komentar