Sports

.

Senin, 12 Mei 2025

Dibalik Janji Manis WorldID: Ancaman Nyata bagi Keamanan Data

 


Di tengah krisis ekonomi yang kian menghimpit, tawaran uang ratusan ribu rupiah menjadi harapan bagi banyak orang. Tiga ratus ribu per bulan, selama setahun penuh—bagi sebagian, angka ini mungkin kecil, tapi bagi mereka yang bertahan hidup dari hari ke hari, uang itu bisa menjadi penyelamat.  


Bisik-bisik tentang “uang cepat” merayap ke sudut-sudut gang, meresap di lapak-lapak kecil, mengundang siapa saja yang butuh uang tanpa banyak pertimbangan. Cukup mengunduh aplikasi World App, mengisi data pribadi lengkap, lalu datang ke titik yang telah ditentukan. Orb, alat berbentuk bulat, akan memindai retina mata—merekam identitas biometrik seseorang secara permanen.  


Tanpa banyak pertanyaan, data diri yang tak tergantikan berpindah tangan. Dan sebagai gantinya, uang ratusan ribu pun mengalir ke dompet digital. Sebagian besar tak tahu **apa yang mereka serahkan, ke mana data itu pergi, dan untuk siapa data itu digunakan. Yang mereka tahu, uang itu bisa dibawa pulang hari itu juga.  


Bom Waktu di Masa Depan 

Fenomena ini bukan sekadar transaksi biasa, tapi permainan berisiko tinggi dentitas biometrik adalah data paling sensitif yang dimiliki manusia—tak bisa diganti seperti nomor telepon atau password. Jika jatuh ke tangan yang salah, konsekuensinya bisa seperti bom waktu yang meledak di masa depan.  

WorldID datang dengan kemasan futuristik, menjanjikan masa depan berbasis teknologi canggih. Namun, di balik semua itu, tersimpan ancaman besar: keamanan dan masa depan data pribadi warga. Pemerintah akhirnya turun tangan—Kominfo memblokir operasional WorldID untuk sementara waktu. Tapi apakah ini cukup? Apakah langkah ini datang tepat waktu setelah ribuan data mungkin sudah berpindah tangan?  

Lawan, Sebelum Terlambat 

- angan mudah tergoda oleh tawaran instan. Apa pun yang menyangkut data diri permanen harus disikapi dengan hati-hati.  

- Pemerintah harus lebih proaktif, memperkuat edukasi literasi digital, terutama bagi masyarakat bawah yang sering kali menjadi sasaran empuk manipulasi teknologi.  

- Platform digital harus bertanggung jawab** atas transparansi data warga. **Bagaimana data digunakan? Siapa yang mengelola? Apa risikonya? Semua harus dijelaskan secara terbuka.  

- **Kita semua harus peduli**, karena ini bukan hanya soal mereka yang butuh uang cepat, tapi soal masa depan keamanan digital bangsa  

Jangan biarkan masalah ini berlalu begitu saja, seolah tak ada yang terjadi. Ini bukan sekadar cerita tentang uang. Ini adalah perjuangan mempertahankan identitas, melindungi hak atas data, dan mencegah generasi kita terjebak dalam sistem yang bisa menghancurkan mereka di masa depan.  

Semoga ini menjadi pelajaran. Bukan hanya untuk mereka yang sudah terjerat, tetapi juga untuk kita semua—sebelum godaan yang sama datang menghampiri.


-

Minggu, 20 April 2025

Mengapa Harus Kartini???

 

 


Suasana  hari ini, pas hari kartini.. tapi muncul pertanyaan Mengapa Harus Kartini???


Emansipasi Wanita seharusnya ditujukan pada Cut Nyak Dien, bukan pada RA. Kartini


Menurut penulis buku Zaynur Ridwan dalam akun jejaring Facebooknya, emansipasi wanita seharusnya ditujukan kepada Cut Nyak Dien, bukan kepada RA Kartini.


Pahlawan yg di jadikan panutan seharusnya pahlawan yg menggambarkan pancasila. Sila pertama, ketuhanan yg maha esa yg di jelmakan dalam bentuk agama. Bukannya perempuan yg berjiwa atheis yg benci agama seperti kartini


Melihat hati seorang Pahlawan dari kata-katanya :


Kartini : Duh, Tuhan, kadang aku ingin, hendaknya TIADA SATU AGAMA pun di atas dunia ini. Karena agama-agama ini, yang justru harus persatukan semua orang, sepanjang abad-abad telah lewat menjadi biang-keladi peperangan dan perpecahan, dari drama-drama pembunuhan yang paling kejam. (6 Nopember 1899)


Cut Nyak Dien : Islam adalah AGAMA KEBENARAN dan harus diperjuangkan di tanah Aceh sampai akhir darah menitik.


Kartini : Hatiku menangis melihat segala tata cara ala ningrat yang rumit itu…


Cut Nyak Dien : Kita perempuan seharusnya tidak menangis di hadapan mereka yang telah syahid (Disampaikan pada anaknya Cut Gambang ketika ayahnya, Teuku Umar tertembak mati)


Kartini : Aku mau meneruskan pendidikanku ke Holland, karena Holland akan menyiapkan aku lebih baik untuk tugas besar yang telah kupilih. (Surat Kartini kepada Ny. Ovink Soer, 1900)


Cut Nyak Dien : Untuk apa bersahabat dengan Ulanda Kaphe (Belanda Kafir) yang telah membakar masjid-masjid kita dan merendahkan martabat kita sebagai muslim!


Idealnya seorang Pahlawan memperjuangkan kemerdekaan dari kolonialisme bukan kesetaraan yang tak jelas. 


Kartini tidak pernah melalui satu medan perang pun, Kartini tidak hidup di hutan dan tidak pernah merasakan kehilangan suami dan anaknya, Kartini hanya perempuan yg menggunakan peluru ‘pena’ dengan berkirim surat pada teman² Feminis-nya di Belanda utk memperjuangkan hak perempuan yang menurutnya ‘dikekang’ oleh budaya Jawa khususnya ningrat. 

Jadi musuh Kartini bukan kolonial Belanda tapi adat ningrat Jawa. Mestinya ia hanya jadi pahlawan bagi kaum Bumiputera Jawa yg menantang dominasi kaum ningrat saja. Bukan pahlawan indonesia.


Cut Nyak Dien berjuang dari hutan ke hutan, bahkan ketika matanya mulai rabun dan penyakit encoknya kambuh, ia tidak berhenti berjuang. Ia melihat dua suaminya tertembak oleh Belanda, gugur di medan perang. 


Cut nyak dien kehilangan anak di perempuannya yang lari ke hutan ketika ia ditangkap dan dibuang ke Sumedang. Ia membangkitkan semangat jihad masyarakat Aceh ketika masjid-masjid mereka dibakar Belanda. 


Cut nyak dien lah pahlawan sejati yang seharusnya direnungi perjuangannya setiap tahun, perempuan yang melawan penjajah Belanda, Bukan yang meminta bantuan Belanda dan bersahabat dengan penjajah itu selama masa penjajahan

Sabtu, 19 April 2025

Analisa Informasi dari situasi Lapangan Hilangnya Wira di Hutan RKE

 

 


Pengalaman selama ini, masalah Kasus anak hilang memang sering kali penuh dengan kejanggalan yang membutuhkan investigasi mendalam. Sseperti menginterogasi orang-orang yang terakhir bersama anak tersebut, sangat penting untuk mengungkap fakta.  


Kasus hilangnya Muhammad Wira Anugrah di hutan Renah Kayu Embun (RKE), Kota Sungai Penuh, Jambi, masih menjadi perhatian besar. Wira, seorang remaja berusia 14 tahun, dilaporkan hilang sejak Minggu, 13 April 2025 saat ikut berburu


Tim SAR dan warga telah turun ke lokasi untuk melakukan pencarian sejak hari pertama hilangnya Wira


- Lembaga Adat Depati IV Kumun Debai mengeluarkan imbauan kepada masyarakat adat untuk ikut serta dalam pencarian, sesuai dengan nilai adat 


- Tim SAR sudah menggunakan drone thermal untuk mendeteksi keberadaan Wira di hutan RKE. Hingga saat ini, Wira belum ditemukan, dan pencarian masih terus dilakukan.


Kejanggalan dalam hilangnya Muhammad Wira Anugrah memang menarik untuk dianalisis. Jika  topi, sarung parang, dan anjing pemburu ditemukan tanpa keberadaan Wira, maka ada kemungkinan beberapa skenario yang harus diperiksa lebih lanjut:


1. Barang-barang ditemukan apakah secara terpisah? – Jika barang pribadi Wira ditemukan dalam kondisi rapi atau tertinggal di titik tertentu, bisa jadi dia meninggalkannya dengan sengaja atau ada pihak lain yang memindahkan barang-barang tersebut.  


2. Lihat Perilaku anjing pemburu – Jika anjing yang biasanya mengikuti Wira ditemukan di tempat yang jauh atau kembali tanpa Wira, ini bisa menjadi petunjuk tentang apa yang terjadi di lokasi terakhir?. Anjing sering kali bereaksi terhadap bahaya atau situasi tidak biasa.  


3. Sarung parang tanpa pemiliknya – Jika parang ditemukan dalam kondisi tersarung, ini menunjukkan bahwa Wira tidak sedang menggunakan atau bertahan dengan parang sebelum menghilang. Jika sarungnya kosong, bisa jadi ada upaya perlawanan atau insiden tertentu.  


4. Faktor alam atau keterlibatan pihak lain – Jika tidak ada tanda-tanda serangan binatang buas, penculikan, atau peristiwa alam yang mencolok, maka penting bagi pihak berwenang untuk  memeriksa siapa saja yang terakhir bersama Wira


Dalam situasi seperti ini, penyelidikan harus lebih mendalam, termasuk mencari saksi dan jejak di lokasi kejadian. 


Masyarakat Kumun sebaiknya mengundang seluruh  anggota Porbi se kerinci untuk ikut serta dalam pencarian Muhammad Wira Anugrah Partisipasi mereka dapat memperkuat upaya pencarian dengan:  


- Keahlian Navigasi dan Survival – Anggota Porbi memiliki pengalaman dalam menelusuri hutan dan medan sulit, yang bisa sangat membantu dalam pencarian.  

- Koordinasi dengan Tim SAR – Mengintegrasikan tenaga tambahan dari Porbi bisa mempercepat proses pencarian dan meningkatkan efektivitas tim penyelamat.  

- Dukungan Logistik dan Strategi – Dengan bantuan mereka, masyarakat bisa lebih terorganisir dalam menentukan lokasi prioritas pencarian berdasarkan kondisi lapangan dan informasi terkini.  


Semoga dengan bergabungnya  Porbi  se-kernci, pencarian Wira bisa lebih optimal dan segera membawa hasil.


dalam banyak kasus, remaja bawah umur  tidak akan berangkat  berburu sendirian bila bersama kelompok orang dewasa kecuali ada teman sebaya atau orang dekat/keluarga dekat yang mengajaknya. Ini bisa menjadi Faktor penting dalam investigasi, karena mengarah pada pertanyaan:  


Siapa yang mengajak Wira berburu? – Orang-orang yang mengajak atau terakhir bersama Wira bisa memberikan informasi krusial tentang kejadian sebelum ia hilang.  

Apa alasan Wira anak bawah umur ikut berburu? – Apakah ini rutinitas atau ada hal khusus yang membuatnya ikut pada hari itu?  

Bagaimana komunikasi sebelum berburu? – Apakah ada pesan atau percakapan yang bisa memberikan petunjuk tambahan?  


Jika pihak berwenang menginvestigasi lebih jauh, penting untuk menelusuri siapa saja yang memiliki interaksi terakhir dengannya dan apakah ada tanda-tanda yang menunjukkan sesuatu di luar kebiasaan. 


Oleh : Yan Salam Wahab, SHi, M.Pd 

Senin, 24 Februari 2025

SENI DALAM BERSEDEKAH

 


Beberapa bapak² tua dengan gamis lusuhnya datang ke sebuah Rumah sekaligus sebagai gudang barang...., dari bajunya terlihat bapak² itu adalah pengurus rumah ibadah dari sebuah desa yg jauh terpencil.... 


Selama ini, Para pengunjung yg datang ke rumah plus sebagai gudang barang tersebut biasanya mayoritas adalah orang² berada alias pegawai, bos² CV/PT minimal Kepala Desa. Makanya Mereka rata-rata melihat dengan pandangan aneh kepada bapak² tersebut, tapi tidak dengan sang pemilik gudang...

“Mau cari apa pak?" tanya tuan rumah dengan ramah....

“Anu,,, kami mau beli Lampu enam buah untuk 3 buah mushalla di tempat kami....Tapi... .” Jawab nya ragu “Tapi kenapa pak?” 

“kami hanya punya uang 5 juta, apa cukup untuk membeli 6 unit? ... Tak perlu bagus, yang penting bisa untuk menerangi orang yg mau ke mushalla karena daerah kami belum ada Listrik,” ucap bapak² tsb... 

“Oh tentu cukup pak, saya punya lampu bagus lampu asli SNI tahan lama, harga nya Cuma 1 juta aja. Kalau bapak membeli 5 saya kasi bonus 1 lampu lagi juga komplit dg tiang," Jawab sang pemilik gudang, 

Lega, wajah bapak² itu bersinar cerah, mereka menyodorkan uang 5 juta lalu membawa lampu² yang di belinya pulang ....


Seorang teman pemilik gudang seorang kepala Desa sedari tadi melihat dan mendengar percakapan tersebut kemudian bertanya pada (saya) pemilik gudang : 


“Apa Tidak salah? Tadi Kau bilang lampu itu yang  bagus yg Asli SNI itu, termasuk yg mahal yang ada di gudang mu ini, kemarin kau jual kepadaku seharga 5 juta per buah, sekarang kau jual kepada bapak² itu hanya dg harga 1 juta saja, di kasih pula bonus, kenapa mahal jual ke kami semetara ke mereka murah???" Protes nya heran.

“ Benar, memang harga lampu itu benar² 5 juta per satu unitnya... dan aku menjual nya seharga 5 juta itu padamu tidak kurang dan tidak lebih,... tetapi kemarin ku jual harga sesuai pasaran karena aku berdagang dengan manusia yakni kamu.... sedangkan hari ini,  aku sedang berdagang dengan Allah, Swt,  maka ku lepas dg harga seikhlasnya” 


Ucap sang pemilik gudang dengan tenang....

(Di angkat dari kisah nyata)

Senin, 20 Januari 2025

Fenomena Sang Letkol Tituler Mas Dedi Corbuzer

 


Dedi Cozbuzzer adalah contoh nyata bagaimana prilaku manusia yang merasa superior terhadap manusia lainya.


Ia selalu menempatkan diri dan keluarganya seolah layak jadi contoh bagi khalayak banyak.


Saat menyerang seorang anak kecil, karena si anak kecil mengatakan / mengeluh "ayamnya kurang enak" pada saat dikasih jatah MBG.

DC mengata-ngatai anak kecil itu dengan kata-kata PeA dan bullian lainya.

Kemudian ia mencontohkan anaknya yang harus menghabiskan jatah nasi box saat syuting...


Dede CozBuzzer,

Seolah mengatakan bahwa anak kecil


tersebut, sebagai anak yang tidak tahu terimakasih, tidak mau menerima dan tidak bersyukur atas makanan yg dikasih pemerintah secara gratis.


Di sisi lain,

Dede CozBuzzer,

Dikasih hidung gratis dan berfungsi baik oleh Tuhan.

Namun ia tidak suka, tidak mau menerima pemberian gratis tersebut.

Kemudian dia permak hidung tersebut.


Dikasih mata.

Tetep diutak-atik, karena merasa kurang cantik.


Dagu direnovasi sedemikian rupa, biar tampak gagah. Dia Tidak Suka dengan dagu asal yang menurut dia jelek.

Dan menjelmalah dia seperti sekarang ini.

Setelah permak sana sini.

Karena dia Tidak Suka dengan apa yang Tuhan berikan.


Lantas sekarang, dengan jumawa merasa berhak marah kepada anak kecil karena si anak kecil bilang ayamnya "kurang enak".


Pantaskah ??


Nggak pantas sama sekali !

Karena dia lebih Tidak Menerima atas apa yg telah diberikan.

Dia merasa mukanya jelek. Makanya dipermak.



Lantas kenapa anak kecil tidak boleh bilang makanan kurang enak ??


Lucunya...

Sekarang dia yang bilang diserang buzzer.

Padahal dialah Buzzer itu sendiri.

Dia yang pertama mengintimidasi anak kecil.

Sekarang seolah yg terdzolimi??


Itulah sebenarnya gunanya banyak kaca dan cermin di tempat nge-Gym.

Biar bisa sering bercermin sebelum menghakimi orang.


Nuduh orang lain gk bersyukur dan Berterimakasih.

Dianya yang jauh dari rasa terimakasih.

Lha iyalah kalau memang punya sikap menerima, bersuykur dan Berterimakasih....

Ngapain harus permak muka ???

Artinya dia tidak suka dengan apa yang Tuhan berikan....


Itulah pentingnya bukan sekedar badan yang besar, kepala yang besar, tapi otak sebesar biji Anu

Ilmu Karakter : Menilai Orang Lihat Emosinya

 


 Berhati-hatilah dalam menjalin hubungan dengan orang yang tidak memiliki kecerdasan emosional.


Mereka tidak akan pernah memahami Anda, mereka akan mempersonalisasi segalanya dan Anda tidak akan pernah terlihat atau terdengar.


Berhati-hatilah dalam menjalin hubungan dengan orang yang tidak bisa mengatur emosinya, Anda akan selalu berada dalam kendali amarah dan bad mood mereka.


Berhati-hatilah dalam menjalin hubungan dengan orang yang tidak memiliki kesadaran diri, mereka tidak tahu bagaimana perilakunya memengaruhi orang di sekitarnya, jadi hanya masalah waktu sebelum Anda terluka.


Berhati-hatilah dalam menjalin hubungan dengan orang yang tidak memiliki empati, mereka tidak akan pernah melihat atau peduli dengan perasaan Anda.

Jika tidak ada yang pernah memberitahumu, aku akan memberitahumu sekarang.


Carilah orang-orang dalam hidup Anda yang memiliki kecerdasan emosional, kesadaran diri, empati, dan kemampuan untuk mengatur emosi mereka, jika tidak, Anda akan bergantung pada disfungsi mereka dan membayar harga atas kesalahan mereka.

Ketidakdewasaan dan kurangnya pertumbuhan.