Sports

.

Minggu, 11 Maret 2012

Memperhatikan Prinsip Dasar Pembangunan Ekonomi Daerah yang Dikemukakan oleh Darwanto

 

Oleh :
Prof. Dr. H. Anas Yasin, M.A.
(Guru Besar, Dosen Pascasarjana UNP)

Darwanto (2002), Direktur Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal, Kantor Meneg PPN/Bappenas, mengemukakan bahwa "setiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan daerah lain. Oleh sebab itu perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah pertama-tama perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan daerah lain".

Masyarakat Kerinci (bersama pemimpin mereka) yang begitu cerdas dalam memahami potensi daerahnya seharusnya sudah dapat melihat apa yang sebaiknya dikembangkan di wilayah yang subur itu. Seharusnya sudah terlihat rahasia segumpal tanah surga yang dikaruniakan oleh Tuhan untuk daerah Kerinci. Komoditi yang potensial untuk daerah Kerinci sudah dipahami oleh masyarakat Kerinci. Sehubungan dengan berbagai sektor ekonomi yang harus dikembangkan, berbagai kemungkinan dapat dilakukan; tidak saja sektor pertanian, tetapi sektor-sektor lain juga mungkin untuk dikembangkan.

Seperti yang juga dikemukakan oleh Darwanto, "dalam menyusun strategi pembangunan ekonomi daerah, baik jangka pendek maupun jangka panjang, pemahaman mengenai teori pertumbuhan ekonomi wilayah, yang dirangkum dari kajian terhadap pola-pola pertumbuhan ekonomi dari berbagai wilayah, merupakan satu faktor yang cukup menentukan kualitas rencana pembangunan ekonomi daerah". Barangkali
salah satu kealpaan para pemikir di PEMDA Kerinci adalah memikirkan apa yang dikemukakan Darwanto tersebut. Perkembangan ekonomi di berbagai wilayah yang ada di sekitarnya adalah pedoman bagi suatu wilayah untuk merencanakan suatu program sehingga pengembangan ekonomi di daerah tersebut selalu tercantol dengan perkembangan daerah yang ada di sekitarnya. Dengan demikian ekonomi daerah yang dikembangkan dan ekonomi daerah di sekitarnya sama-sama berkembang. Yang perlu dipikirkan oleh wilayah-wilayah yang berdampingan adalah kerjasama yang komprehensif di antara daerah-daerah tersebut. Barangkali keengaanan untuk bekerjasama dengan daerah-daerah yang berdampingan perlu diperhatikan. Selama ini, terlihat ketidak-pedulian tentang perkembangan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Hal yang demikian sebenarnya membuat peluang prinsip ekonomi saling membutuhkan menjadi hilang.

Kata Darwanto: "Keinginan kuat dari pemerintah daerah untuk membuat strategi pengembangan ekonomi daerah dapat membuat masyarakat ikut serta membentuk bangun ekonomi daerah yang dicita-citakan. Dengan pembangunan ekonomi daerah yang terencana, ... penanam modal juga dapat tergerak untuk mengupayakan peningkatan ekonomi". Sektor pertanian sektor perikanan darat, dan sektor peternakan kelihatannya lebih menjanjikan bagi pengembangan masyarakat Kerinci.

Namun "mindset" masyarakat Kerinci yang masih menyenangi profesi sebagai pegawai negeri (terutama bagi masyarakat yang masih menganggur) perlu bantuan pemimpin agar mereka mau membuka mata terhadap peluang lain dengan bantuan modal yang tentunya melalui pemikiran pemimpin daerah yang cerdas.
Terbetik berita bahwa selama ini Kabupaten Kerinci sedang melirik sektor pariwisata sebagai sumber pemasukan daerah. Namun ada beberapa pertanyaan untuk sektor ini: 
(1) Apakah sektor ini menyumbang secara signifikan terhadap ekonomi rakyat Kerinci? 
(2) Apakah akses bagi turis nasional dan internasional untuk masuk ke Kerinci tersedia? 
(3) Apakah fasilitas di dalam daerah yang dibutuhkan oleh para turis tersedia?

Pertanyaan 
(1): mungkin tidak terjawab secara sempurna. Dampak turisme bagi masyarakat Kerinci adalah bahwa masyarakat Kerinci akan bersedia meninggalkan profesi sebagai pegawai negeri untuk menjadi masyarakat yang memikirkan pelayanan para turis, seperti berdagang, buka penginapan, dsb. Pertanyaan 
(2): Akses untuk masuk ke Kerinci sangat terbatas, baik lewat darat maupun lewat udara. Jalan yang sempit dengan tanjakan-tanjakan yang tajam, pesawat terbang yang masih belum sempurna membuat para turis kurang tertarik untuk masuk ke Kerinci. Pertanyaan 
(3): Turis nasional maupun internasional membutuhkan fasilitas yang memadai bagi mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan. Di antara turis tersebut ada yang datang untuk mencari tempat yang nyaman untuk melakukan pertemuan-pertemuan bisnis. Kerinci masih jauh dari harapan yang demikian.

Darwanto selanjutnya mengemukakan bahwa "pembangunan ekonomi daerah perlu memberikan solusi jangka pendek dan jangka panjang terhadap isu-isu ekonomi daerah yang dihadapi, dan perlu mengkoreksi kebijakan yang keliru. Pembangunan ekonomi daerah merupakan bagian dari pembangunan daerah secara menyeluruh. Dua prinsip dasar pengembangan ekonomi daerah yang perlu diperhatikan adalah 
(1) mengenali ekonomi wilayah dan 
(2) merumuskan manajemen pembangunan daerah yang pro-bisnis".

Butir (2) di atas membutuhkan pemikir yang cerdas sehingga masyarakat Kerinci yang masih belum bekerja secara optimal dapat dibimbing dan diberi penyuluhan serta modal yang memadai. Pertanyaan yang mungkin muncul adalah "Dari mana modal dapat disediakan?" Jawabannya adalah: PARA PEJABAT MENGURANGI KEPENTINGAN PRIBADI dalam menjalankan program pemerintahan.

Terakhir, tulisan ini belum mengupas secara mendalam tentang pengembangan ekonomi daerah (Kerinci), namun sekurang-kurangnya para pemimpin Kerinci beserta masyarakat dapat membuka pikiran ke arah pengembangan ekonomi masyarakat Kerinci. Tulisan ini adalah salah satu cara yang pantas untuk meng-"unjuk perasaan" yang terpendam ketimbang menggunakan bahasa yang vulgar.

Wassalam,
Padang, 11 Maret 2011

Tidak ada komentar:
Write komentar