Manajemen keuangan untuk anak kost bukanlah hal yang mustahil dilakukan. Kamu bisa melakukan langkah sederhana dengan belajar dari pengalaman sendiri, mencontoh orang lain, mengikuti influencer, bahkan mengikuti kelas tentang keuangan.
Manajemen Keuangan Ala Anak kost
Nasib anak kost yang berbeda-beda bukanlah penghalang untuk bisa menjadi sultan di akhir bulan. Percuma saja jika kamu diberi kiriman uang dalam jumlah besar kalau justru tidak bisa mengelolanya. Tidak jarang anak kost dari keluarga sederhana yang diberi kiriman pas-pasan justru bisa berhemat dan banyak menabung. Sebaliknya, di akhir bulan pun nasib anak kost dari orang tua kaya raya bisa sangat bertolak belakang.
Mungkin kamu pernah mendapati ada anak kost yang tetap tampil gaya dan bisa membeli barang-barang mewah meskipun sudah akhir bulan. Terkadang anak kost yang terlihat pas-pasan justru mampu makan makanan enak dan tidak hanya mi instan. Ia akan melakukan manajemen keuangan agar bisa menikmati hasil jerih payahnya pada akhir bulan di saat ada banyak anak kost kesulitan. Inilah yang seringkali disebut dengan gaya hidup ala sultan. Untuk bisa terlihat seperti itu, anak kost yang baik tidak akan rela berhutang, tetapi dengan melakukan manajemen keuangan.
Manajemen keuangan untuk anak kost bukanlah hal yang mustahil dilakukan. Kamu bisa melakukan langkah sederhana dengan belajar dari pengalaman sendiri, mencontoh orang lain, mengikuti influencer, bahkan mengikuti kelas tentang keuangan. Tujuan manajemen keuangan untuk anak kost setelah mendapatkan kiriman dari orang tua tentu bukan semata karena ingin kaya raya atau mirip sultan. Tapi, anak kost sebenarnya sedang belajar mengatur keuangan dengan baik agar semua kebutuhan terpenuhi, dan pastinya masih memiliki sisa uang dalam jumlah banyak pada akhir bulan. Penasaran bagaimana cara manajemen keuangan anak kost agar bisa bergaya seperti sultan?
1.Mengalokasikan Dana untuk Membayar Kost
Kebutuhan pertama yang wajib diutamakan anak kost adalah biaya sewa kost. Sudah banyak pengalaman anak kost yang tidak disukai pemilik hingga dibenci dan diusir pemiliknya karena menunggak biaya sewa. Jangan sampai kamu mengalami pengalaman yang sama. Setelah anak kost mendapatkan kiriman dari orang tua, langsung alokasikan dana tersebut dengan memberikannya pada ibu kost. Buatlah daftar rincian pembayaran sewa kost, mulai dari biaya sewa kamar, biaya listrik, biaya internet wifi, biaya air, dan biaya lainnya jika adal.
Tips ini berlaku bagi kamu yang tinggal di kost bulanan atau mingguan. Untuk penghuni kost tahunan, pembayaran kost secara tunai tidak perlu memikirkan tagihan sewa bulanan. Mintalah bukti pada pemilik kost bahwa kamu sudah melakukan pembayaran tepat waktu, sehingga tidak terjadi masalah di kemudian hari apabila pemilik kost lupa. Bebas tunggakan dari biaya sewa kamar kost akan membuatmu sedikit lega. Sebab, kamu masih memiliki sisa uang untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
2.Membayar Biaya Kuliah
Jangan lupa untuk membayar biaya kuliah tepat waktu sebelum jatuh tempo. Pihak kampus akan mengumumkan besaran biaya yang perlu dikeluarkan mahasiswa jauh sebelum batas waktu pembayaran. Kamu pun bisa bersiap-siap untuk meminta kiriman orang tua. Namun, jangan berbohong atau melebih-lebihkan kebutuhan biaya kuliah demi mengincar uang sisa.
Setelah mendapatkan kiriman biaya kuliah, lakukan pembayaran di tempat yang sudah ditunjuk. Kamu pun bisa bernafas lega karena bisa tetap meneruskan studi tanpa perlu khawatir diminta cuti kuliah karena terlambat membayar. Rincian biaya kuliah di setiap kampus tidak sama. Terdapat kampus yang sudah memasukkan biaya SKS, praktikum, dan biaya PKL pada SPP. Namun, ada pula yang memisahkannya. Sebagai mahasiswa sekaligus anak kost, sangat penting untuk memastikan rincian biaya kuliah sebelum membayarnya. Untuk keperluan SPP, kamu tidak bisa berharap terlalu banyak untuk mendapatkan uang sisa, kecuali kamu berstatus sebagai penerima beasiswa.
3.Membeli Kebutuhan Pokok
Prioritas ketiga yang perlu kamu utamakan setelah mendapatkan uang adalah membeli kebutuhan pokok. Sebagai anak kost yang mengalami pembengkakan biaya makan, memasak sendiri menjadi solusi. Oleh karena itu, kamu bisa mengalokasikan budget untuk membeli bahan baku makanan. Agar lebih hemat, berbelanjalah di pasar tradisional dan jangan lupa menawar harga pada penjual.
Tidak masalah jika kostmu belum dilengkapi dapur, sehingga kamu tidak bisa memasak. Kamu pun bisa mengalokasikan budget untuk membeli kebutuhan makanan dengan membuat daftarnya selama satu bulan. Jika setiap hari kamu membutuhkan uang makan 100 ribu rupiah, sesekali kamu perlu mencari tempat makan yang murah agar bisa menyisihkan uang makan. Kebutuhan pokok lainnya yang perlu diutamakan anak kost adalah pembelian minum, baik berupa botol maupun galon, serta obat-obatan darurat.
4.Nongkrong ke Tempat Murah
Selama masih berstatus sebagai anak kost, sebaiknya hindari tempat-tempat nongkrong berbayar pada awal bulan. Meskipun kamu diajak teman dan merasa tidak enak untuk menolak, ingat kembali motivasimu bergaya hidup hemat demi menjadi sultan pada akhir bulan. Jika diminta untuk ikut nongkrong, kamu bisa memilih tempat makan lesehan, taman, lapangan terbuka, alun-alun, atau tempat lainnya yang tidak memerlukan biaya. Hindari cafe, mall, atau tempat yang berpotensi membuatmu mengeluarkan budget besar pada awal bulan.
5.Membeli Barang Diskon
Anak kost perlu mengetahui barang apa saja yang dibutuhkannya. Ketika menemukan ada diskon pada barang tersebut, sebaiknya langsung lakukan pembelian tanpa menunda. Sebab, pada akhirnya kamu juga akan membeli barang tersebut suatu saat nanti. Contohnya ketika terdapat diskon sabun cuci, anak kost bisa langsung membelinya karena pada akhirnya anak kost juga akan memerlukannya. Uang sisa dari alokasi pembelian barang awal bisa kamu tabung dan gunakan untuk belanja pada akhir bulan. Adanya cashback dari belanja online pun dapat kamu manfaatkan. Nantinya, cashback tersebut dapat kamu gunakan untuk pembelian barang selanjutnya.
6.Membatasi Pemakaian Uang Digital dan Kartu Debit
Kemudahan bertransaksi yang bisa dilakukan siapa pun dan dimana pun menggunakan sistem terintegrasi tentu sangat memudahkan aktivitas. Namun, kemudahan ini jangan sampai membuat anak kost lupa diri bahwa ia harus tetap menyisihkan uang kriiman orang tua. Agar keuangan tetap terkontrol, batasi pengisian mata uang digital. Jangan mudah terpengaruh promo atau diskon untuk barang yang tidak kamu gunakan. Jika berbelanja menggunakan kartu debit, pastikan kartu tersebut berisi uang khusus belanja dan terpisah dari tabungan lain atau dana darurat.
7.Membawa Air Minum Sendiri
Sadarkah kamu bahwa pengeluaran untuk membeli minum di sebuah tempat makan biasanya lebih tinggi daripada harga makanan itu sendiri? Padahal, kamu bisa membawa minum dari kost. Tinggal beli air galon dan isi botol minum milikmu. Cara ini bisa menghemat budget pembelian minuman saat makan di luar. Namun, kamu perlu memastikan bahwa di tempat tersebut memang diizinkan untuk membawa minuman sendiri. Selain itu, ketika jalan-jalan atau olahraga pun kamu bisa lebih hemat daripada membeli minuman di sana.
Pada akhirnya, ilmu tentang manajemen keuangan tidak hanya bermanfaat ketika kamu menjadi anak kost saja. Sekalipun kamu sudah lulus kuliah, bahkan berkeluarga, jika kamu sudah terbiasa menerapkan prinsip manajemen keuangan, bukan hal mustahil untuk hidup seperti sultan di akhir bulan. Jangan lelah untuk terus belajar dan menambah ilmu tentang finansial.
Demikian informasi cara manajemen keuangan anak kost agar tetap jadi sultan di akhir bulan yang bisa kamu terapkan. Untuk mendapatkan tambahan pemasukan, carilah tempat belanja yang menawarkan cashback, diskon, atau promo lainnya. Semoga berhasil!
Tidak ada komentar:
Write komentar